Raih Mimpimu Bila Kau Mampu

"Pak Watimin, pria sederhana yang ingin mewujudkan mimpi menunjukkan kecintaannya terhadap Indonesia dengan caranya sendiri"

Judul postingannya kalo di bahasa Inggrisin jadi "Catch Your Dream If You Can" kayak judul film "Catch Me If You Can." emang inspirasi judulnya dari situ :3

Bulan-bulan ini adalah bulannya anak pada galau. Eitsss... bukan galau karena ditolak pujaan hati, tapi galau karena ditolak perguruan tinggi idaman. Jadi ada yang terpaksa banting setir ke jurusan atau perguruan tinggi lain, beberapa juga ada yang berhenti nyetir dulu setahun. Ada juga yang gak dapet restu orang tua; pengen ke teknik malah suruh masuk kedokteran, pengen masuk sastra malah suruh masuk teknik, atau mungkin ingin filsafat tapi rada terpaksa akhirnya masuk farmasi. Karena itulah mungkin saat ini adalah waktu yang tepat untuk merilis postingan kali ini, ditambah lagi sekarang bulan Agusutus, bulan yang orang Indonesia bilang penuh perjuangan (meraih mimpi kemerdekaan).

Oke, tahun lalu, ketika itu ts lagi pulang sekolah, gak ada yang spesial pada hari itu kecuali seorang pria bersendal jepit, berpeci hitam, mengenakan baju merah hitam, membawa bendera merah putih, dengan sebuah kertas karton besar berlaminating di belakang tasnya bertulisakan "Jalan kaki dari pulau Bali ke Jakarta." Sontak aja ts ngerem motor ts dan muter balik ngepoin orang itu.

Foto tampak belakang

Foto tampak belakang diperbesar

Berhenti didepan beliau, ts langsung melepas helm dan mengucapkan salam, beliau membalas salam ts dengan senyuman yang ramah. Namanya Bapak Watimin, orang Cilacap yang sederhana, berumur 34 tahun. Ketika ts temui saat itu beliau sudah berjalan selama 14 jam namun tidak nampak ada lelah diwajahnya. Beliau mengaku ini sudah perjalanan ke-4 nya. Perjalanannya yang kali ini sudah mendapat bantuan dan dukungan dari komunitas Cilacap-Banyumasan, dibina oleh seseorang yang beliau panggil Mas Senohadi.

Perjalanan pertamanya beliau lakukan sebagai bentuk nazar atas kesembuhan orangtuanya. Ketika ts tanya apa alasan perjalananya kali ini, apakah karena ada isu penistaan agama, atau korupsi di Indonesia? Beliau ngejawab "Enggak ada." Whattt? Mirip Forrest Gump jalan keliling Amerika karena "Pengen aja." Kemudian beliau menambahkan "Karena cinta Indonesia, karena ini yang bisa saya lakukan untuk menunjukkan kalau saya cinta Indonesia."  Ts sempet terdiam dan tertegun beberapa saat ketika itu, dan suasana menjadi awkward.

Sebagai pembuktian kalau perjalanannya bukanlah tipu-tipu dan gak guyon, beliau mengeluarkan sebuah buku berisi cap stempel dan tandatangan yang beliau dapatkan dari setiap POLSEK tempat yang beliau datangi (pas pulang ts sempet mikir "kenapa enggak ts foto bukunya?!?").

"Ini bukti kalau perjalanan saya ini beneran." Sambil membolak-balik lembaran dan menunjukkan stempel bertanda tangan polisi yang berjaga kepada ts.

Setelah cukup banyak bertanya dan ngerasa udah waktunya beliau melanjutkan perjalanannya ke barat, ts pun segera pamit (ts sempet malu sih gak ngasih minum or apa kek -_-). Dengan senyuman ramah Bapak Watimin menatap ts yang makin menjauh dengan mengendarai sepedah motor ts.

Pak Watimin bukanlah penguasa pemerintahan yang bisa mengubah wajah Indonesia dibalik kekuasaannya, namun beliau mampu menunjukka bahwa "Ini diriku dengan mimpiku untuk menunjukkan betapa besar aku mencintai Indonesia, dengan sendal jepit dan peci miring aku berjalan ratusan kilometer." Jadi kalo kita belum bisa raih mimpi kita, kejar terus, berlari terus meski sampai sepatumu penuh lubang karena kau terus buat berlari. Jika misal tak mampu raih satu mimpi, buatlah mimpi lain yang lebih besar dan lebih hebat lagi, kejar bahkan sampai sepatumu sudah tak bisa dipakai lagi. Salam 45 saudara Indonesiaku!!!

Nb: Berita lain tentang Pak Watimin bisa kalian temui di mesin pencarian Google