Saturday, May 27, 2017

#UntuksiBengal Vol. 2

"Kisah si Melati yang selalu berusaha mengabadikan momen kebersamaan di kelasnya"
Peringatan/Warning/Advertencia/Achtung/предупреждение :
Kisah yang kami ceritakan pada postingan kali ini adalah sebuah kisah nyata. Nama tokoh disamarkan dan foto dokumentasi di kondisikan untuk tidak menunjukkan wajah si tokoh. Hal ini memang di sengaja karena si tokoh tidak ingin identitasnya terlalu di umbar dan agar si tokoh tidak besar kepala hingga menjebol atap rumahnya. Apabila terdapat kesamaan dalam kisah dan nama tokoh di postingan ini mohon di maafkan karena itu bukanlah kesengajaan.

Bagi yang pernah nonton "The Hobbit : The Unexpected Journey" pasti bisa menerka apa alasan si Bilbo Bagins mencintai petualangan yang awalnya dia benci itu.

Kali ini si bengal yang bakalan ts ceritain bukan cowok melainkan cewek. Bermula ketika sebut saja dia Mawar...(nama samaran mainstream) bukan, jangan Mawar, sebut saja Melati. Bermula ketika dia ingin melanjutkan SMA di luar kota yang di sana terdapat sebuah sekolah yang memiliki jurusan sesuai dengan minatnya. Namun entah karena apa (ts lupa nanya ke dia), dia terlambat ngedaftar di sekolah itu. 

Dengan gimana ya... rada-rada terpaksa dia mendaftarkan diri ke sekolah lokal sekitar rumahnya. Sempet si Melati sebel ketika awal-awal masuk ke sekolah ini. Namun rasa sebelannya tidak cukup sampai di situ karena dia harus menghadapi kenyataan bahwa teman sekelasnya pun nyeleneh (tambah bikin zbl). Mulai dari temen yang keliatan kalem ternyata pecicilan (kebetulan dia ini temen ts juga); sampek temen yang kalo ngomong kayak teriak dan kalo teriak kayak speaker pengajian (ini juga temen ts -_-). Mungkin dengan kondisi seperti itu udah gagal masuk sekolah harapan; ketemu temen macam makhluk ghaib; dan tekanan-tekanan yang lain bisa bikin orang stres. Karena itu semua akhirnya si Melati sempet mikir "Bisa enggak ya masa SMA ku indah kalo aku sendiri aja udah gak nyaman?" 

Hari demi hari Melati menjalani kehidupannya bagai seorang pesakitan. Namun karena dan tentu karena dia manusia yang notabene makhluk sosial akhirnya si Melati mau gak mau kudu berinteraksi dan melakukan hubungan sosial dengan temen sekelasnya; mulai menyesuaikan diri dengan sekolah yang tak dia harapkan sebelumnya; dan juga mulai menerima keadaan. Hari demi hari si Melati lalui bersama orang-orang sarap itu yang membuatnya sedikit demi seikit mulai dekat dengan mereka. 

Berbagai kegiatan kelas pun makin membuat melati semakin akrab dengan teman barunya. Seperti lomba menghias telur; lomba duta Putra Putri di SMA-nya yang sempet bikin beberapa anak jadi cinlok; dan lomba mading kelas yang bener-bener nguras sumber daya dompet dan manusia. Sumpah waktu diceritain salah satu temen ts kisah tentang lomba mading kelas ini, ts sempet terharu. Sumpah kompak banget nih kelas. Gimana enggak kompak, mereka mendedikasikan waktu hidup mereka untuk lomba yang... mungkin kalo itu kelas ts yang lomba bakal di tinggal tuh mading. Mereka kumpulin semua sumber daya dan pemikiran; pulang malem; waktu istirahat di korbanin; uang jajan di sumbangin; waktu di luangin. Temen ts yang cerita soal ini bilang awalnya niat mereka cuma gak mau kalah dari kelas lain tapi itu semua lah yang akhirnya ngebuat kelas ini bener-bener kompaknya "invincible!!!"

Kok malah ngebahas panjang lebar soal lomba -_-

Oke fokus, kita balik lagi ke si Melati

Ketika itu si Melati mulai sadar bahwa terdaftar sebagai salah satu siswa di sekolah yang tidak lah pernah dia harapkan sebelumnya itu bukanlah sebuah kesalahan. Karena di sini dia ngedapetin kasih sayang yang ga pernah keduga sebelumnya, persahabatan yang ga pernah dia bayangin, dan masa-masa indah sma yang dia kira dulu ga bakal dia dapetin di sini. Semua kejadian itu membuat si Melati berpikir semua momen ini harus aku abadikan and then she said "I must do something."

Dimulai dengan sebuah akun instagram kelas yang di isi foto hasil jepretan yang ala kadarnya dan masih jor-joran maen filter dan sebangsanya ngebuat ig kelas itu nampak begitu mengenaskan dan memprihatinkan hingga masih kalah dengan instagram kelas lain. Si temennya Melati yang sempet ts wawancara secara terpisah sih bilang itu karena kaga ada yang punya kamera mumpuni di kelasnya dan masih dikit yang pinter foto editing sehingga hasil jepretan yang di upload ke ig kelaspun masih standar menengah ke bawah.


foto di tumpukan paling bawah


Melihat fakta seperti itu si Melati pun mulai ngumpulin uangnya untuk beli kamera yang mumpuni. Gak cukup sampai di situ dia mulai belajar foto editing dan merelakan isi kantongnya terkuras untuk beli quota internet buat ngurus ig kelas. Bisa kebayang gak tuh? Ts aja yang pake wi fi di suruh ngurus ig kelas gagal total kok -_-. Si Melati pun mulai bekerja keras nge foto semua momen yang terjadi di kelasnya. Hingga gara-gara keseringannya dia ngefoto orang lain si Melati gak sadar kalo fotonya sendiri hampir gak tampak di ig kelas nya. Dia juga lebih milih ngurus instagram kelasnya ketimbang instagram pribadinya. Dia selalu ada dan siap untuk mengabadikan momen semisal lomba kelas, acara kumpul-kumpul bareng, atau tingkah polah para penghuni kelas ghaib itu.




foto ini mengingatkan ts pada "Crows Zero"
ini mading legend yang ts ceritain tadi
waktu gila-gila an

yee... ngehias telurnya berhasil!!!


Perlahan instagaram kelas mereka mulai menanjak pamornya. Tak hanya beken di kandang sendiri namun di kandang orang lain pun tenar banget. Gak cukup sampe di situ karena saking bekennya sampe-sampe akun Instagram seperti SMA hitz, SMA kekinian, dsb nge-repost beberpa foto dari akun kelas si Melati (wew...!!! :3)

So sobat-sobat super yang ts cintai (nada suara ala Mario Teguh) kita ga bakal tahu apa yang akan terjadi di masa depan sebelum mengalaminya sendiri. Dari ratusan bahkan ribuan kasus seperti ini, kasus si Melati ini bisa jadi contoh, mungkin awalnya dia ngira segala hal tidak mengenakan akan dia alami di sekolah itu namun nyatanya malah sebaliknya. Begitulah cara Tuhan bekerja (misterius dan tak terduga). Mungkin tuhan menarik si Melati ke sekolah yang tidak dia harapkan sebelumnya itu agar dia menjadi orang yang mengabadikan semua momen persahabatan di sana. Coba kalo aja si Melati gak masuk ke sekolah itu; bakal adakah akun instagram beken dari kelasnya; bakal adakah foto yang di repost oleh akun SMA hits dkk dari kelasnya?

Ya mungkin perjuangan  si Melati kelihatan simple dan sepele "untuk saat ini". Namun perjuangannya bakal kerasa kelak ketika si Melati dan temen-temen sekelasnya udah pada gede dan sibuk dengan urusan masing-masing. Ketika mereka kembali men-scroll halaman akun instagram mereka. Di saat itu barulah perjuangan si Melati akan terasa. Mereka mungkin akan menggali lagi ingatan masa lalunya dan mulai berkata "cupu banget aku dulu...!!!" dan tertawa lepas seperti tidak pernah ada yang berubah meski sekian tahun berlalu.

"Bukan masalah di mana kita berada bukan masalah di posisi apa kita; tapi apa tindakan kita pada posisi dan tempat kita berada" -Admin coakcoro.blogspot.co.id-

NB Penting:
Ts mohon maaf bila ada yang salah entah itu tanda baca atau penyampaiannya karena ini postingan pertama ts hasil dari wawancara. Ts juga mohon maaf nyomot foto dari Insta kelas Ghostclass dan nyomot foto adminnya tanpa izin. Jika ada keluhan bisa tinggalkan komentar atau hubungi lewat kontak WA langsung.


"Postingan ini di dedikasikan untuk persahabatan tak berujung dan juga mereka yang selalu siap mengabadikan setiap momennya dengan setulus hati"



1 comment:

  1. TRADING ONLINE
    BROKER AMAN TERPERCAYA
    PENARIKAN PALING TERCEPAT
    - Min Deposit 50K
    - Bonus Deposit 10%** T&C Applied
    - Bonus Referral 1% dari hasil profit tanpa turnover

    Daftarkan diri Anda sekarang juga di www.hashtagoption.com

    ReplyDelete