Saturday, January 28, 2017

Epic Saudade

"Tulisan sederhana tentang rasa rindu yang mengakibatkan melankolia"


Saudade adalah sebuah kata dalam bahasa Portugis dan Galisia yang tidak memiliki terjemahan langsung dalam bahasa Inggris. Kata tersebut digunakan untuk mendeskripsikan perasaan nostalgia yang mendalam atau rasa melankolia yang berkepanjangan pada seseorang atau beberapa orang yang merasa kehilangan orang yang dicintainya
(website copas terbaik www.wikipedia.org)



Saudade mungkin terdenger asing (yaiyalah... emang bahasa asing). Saudade adalah bahasa Portugis yang mungkin kalo dalam bahasa Indonesia bisa lebih dipersingkat definisinya sebagai sedih karena rindu. Namun jangan terkecoh, jangan samakan galau dengan saudade karena dua kata itu memiliki makna yang berbeda. Galau memiliki konteks sedih yang lebih luas seperti galau karena nilai jelek, download 99,9% namun kemudian internet mati, jones, emak hobby nonton Uttaran, ketikung temen dan sebagainya. Sementara saudade memiliki makna lebih spesifik yaitu rasa sedih yang cuma ngarah ke seseorang yang rindu atau masih sayang dan gak rela ama sesuatu yang udah enggak ada. Selain itu saudade juga bisa diartikan sebagai rindu garis keras mungkin bisa disebut rindu radikal.

Kisah saudade mulai populer pada zaman penjelajahan dunia di mana pada waktu itu banyak pelaut Portugis yang berlayar mencari daratan baru di seberang samudera dengan membawa harapan besar untuk mendapatkan kemakmuran dan kejayaan dengan mimpi agar bisa memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga, kekasih, dan orang-orang tersayang mereka. Namun tak semua penjelajah berakhir dengan kisah yang seindah mimpinya, tak sedikit dari mereka yang tak pernah bisa melihat orang-orang tercinta mereka lagi bahkan mungkin kabarnya saja pun selain tuhan tidak ada yang tahu. Seperti pada penjelajahan Alfonso de Albequerque dan awaknya yang pada akhirnya tenggelam pada perjalanan terakhirnya bersama kapal mereka Flor de la Mar dan berton-ton emas di dalamnya yang sampai saat ini pun masih ada perdebatan dimana tempat pastinya mereka tertidur didasar laut sekarang. Keberadaan orang tercinta yang jauh dan entah di mana rimbanya inilah yang memulai kepopuleran sebuah kata yang melankolis "Saudade" pada zaman penjelajahan dunia itu.

Pernah gak kalian ngerasain yang namanya saudade? mungkin ditinggal orang yang kita sayang pergi jauh, atau jauh banget ke tempat yang lebih damai disana, atau rindu ketika masih bareng temen-temen, atau rindu sama film kartun tahun 90-an, atau rindu suasana ketika masih kecil dulu.
 
Mungkin rasa rindu itu kadang adalah sesuatu yang menggangu ketika sesuatu yang kita rindukan itu gak ada disekitar kita. Sesuatu yang mungkin mengganggu konsentrasi ketika kita beraktifitas. Sesuatu yang akan membuat kita berujar "Andai dia di sini." Sesuatu yang hanya bisa terobati dengan keberadaannya.

Meskipun begitu saudade sebenarnya tidaklah bisa kita sebut sepenuhnya sebagai musibah. Jika kita mau menelisiknya lebih dalam mungkin kita akan bisa menyadari bahwa rasa rindu itu adalah anugerah yang tuhan berikan kapada kita. Namun bagaimana mungkin rasa yang mengganggu dan menyiksa itu adalah sebuah anugerah? Oke, bagi kalian yang memiliki pertanyaan itu dalam benak kalian ts bakal ngasih pendapat ts kenapa itu bisa disebut anugerah.

Yap... rasa rindu mungkin memang benar menyiksa namun dengan rasa rindu itu pula kita bisa menyadari bahwa kita menyayangi seseorang yang mungkin biasanya kita kurang peduli padanya atau bahkan merasa risih dengan keberadaanya mungkin karena ulahnya atau kebiasaannya seperti selalu meletakkan barang-barang secara berantakan sehingga kita harus ikut membereskan barangnya, suka nyanyi-nyanyi gak jelas pas tengah malam, suka gak bisa diem kalo lagi serius. Namun ketika dia tidak ada kita merasa ada sesuatu yang kurang; ketika kita membuka pintu rumah dan menemukan semua barang rapi pada posisinya sehingga tak ada lagi yang perlu kita bereskan, ketika kita terbangun di tengah malam namun yang kita dengar hanya kesunyian, dan ketika suasana serius dan tegang namun tak ada lagi orang yang mampu mencairkan suasana di situlah kita mulai merasa rindu.

Ketika kita tak acuh atau kita membenci sahabat atau orang yang menyayangi kita mungkin itu bukanlah benar-benar rasa benci namun mungkin saja kita lupa bahwa kita mencintai mereka dan rasa rindulah yang membuat kita teringat. Namun jangan biarkan rasa rindu itu menjadi sebuah bencana karena kita terlalu berlebihan menanggapinya terkadang kita juga perlu mengikhlaskan dan membiarkan sesuatu atau seseorang pergi karena memang sudah kodratnya segala hal dalam kehidupan ini akan datang dan pergi. Biarlah rasa rindu itu menjadi pengingat bahwa kita pernah mencintai dan masih mencintai sesuatu yang pergi itu. Maka dari itu jangan sia-sia kan kesempatan bersama orang-orang yang peduli dan sayang padamu.

nb : sorry lama gak posting, sebenernya postingan ini udah ts buat sebelum postinga ts yang berjudul "Pidato Tengah Malam" tapi karena banyak revisi, mencari refrensi, dan nunggu waktu masa-masa akhir jabatan ts sebagai siswa SMA (karena ini ditujukan untuk temen-temen yang ts kenal di masa SMA, juga emak ts yang sekarang udah pindahan) akhirnya ts baru selesai posting sekarang.

2 comments: